Akhlak adalah keadaan batin seseorang yang menjadi sumber lahirnya
perbuatan dimana perbuatan itu lahir dengan mudah tanpa memikirkan
untung rugi. Orang yang berakhlak baik, melakukan kebaikan secara
spontan tanpa pamrih apapun, demikian juga orang yang berakhlak
buruk, melakukan keburukan secara spontan tanpa mempertimbangkan
akibat bagi dirinya maupun bagi yang dijahati. Manusia tidak ada yang
secara tiba-tiba menjadi orang bijak atau tibatiba menjadi penjahat
besar. Untuk menjadi orang bijak atau menjadi penjahat besar manusia
butuh proses yang mengantarnya pada keadaan itu.
Proses itu bisa berwujud dinamika kehidupan, bisa keadaan yang
menakjubkan, yang mengecewakan atau yang dirancang untuk membentuk
pola-pola perilaku tertentu. Jadi secara teori, manusia bisa dibentuk
untuk menjadi orang baik sebagaimana juga bisa dibentuk untuk menjadi
orang jahat. Karena akhlak adalah keadaan batin, maka pendidikan
akhlak obyeknya adalah batin seseorang. Meski demikian bukan berarti
menafikan yang lahir, karena antara lahir dan batin ada hubungan
saling mempengaruhi. Orang yang hatinya baik, pada umumnya perilaku
lahirnya (sopan santunnya) baik, tetapi tidak semua orang yang
memiliki sopan, santun akhlaknya baik.
Penanaman disiplin atau pembiasaan pola tingkahlaku lahir yang baik
(sopan santun), pada orang tertentu dapat menjadi proses pembentukan
akhlak yang baik, tapi pada orang lain bisa juga menumbuhkan sifat
munafik (pura-pura baik). Demikian juga pembiasaan pola tingkahlaku
buruk, pada seseorang bisa menjadikannya orang jahat, tetapi pada
orang lain mungkin malah akan melahirkan sikap resistensi secara
ektrim kepada keburukan. Hal itu disebabkan karena setiap orang
sebenarnya memiliki "modal" kepribadian atau kapasitas yang berbeda-
beda, ada yang kuat dorongan kebaikannya dan ada yang sebaliknya.
Minggu, 25 Juli 2010
Pendidikan Akhlak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar